Tips SEO | Deep Freeze | Cara Mempercepat RAM Komputer | Cara Mempercepat Download | Cara Mempercepat Koneksi Internet | Cara Hack Password Facebook | Cara Verifikasi Akun Paypal | Foto Telanjang | Mona Lisa | Civil War
Internet | SEO | Blog | Informasi » » Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Cerita yang ada di dalam artikel ini originalnya bukan dari saya, dan mungkin cerita ini sudah beredar luar di dunia internet.......
Update :
Sebenarnya artikel ini akan saya taruh link menuju ke sumber aslinya, tapi berhubung cerita dibawah ini saya dapatkan dari seorang guru di SMA saya, dan hanya di copy lewat flash disk, jadi saya ga tahu originalnya darimana??
Jika ada yang tahu, tolong kasih tahu di kolom komentar dibawah ya,, soalnya sebelumnya sudah ada yang kasih komentar yang ga enak dibaca,, tapi terima kasih atas komentarnya, karena komentar dari anda memang saya butuhkan untuk lebih membangun blog saya ini ;)


Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di sampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : "Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku, aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya sobat-sobat sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba dipikir-pikir sobat, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

Jangan lupa juga lihat artikel saya yang lainnya yah.......
Daftar Isi

Ingin artikel seperti diatas langsung ke Email sobat2? Silahkan masukan alamat email dibawah lalu klik "kirim" :

Sobat sedang membaca artikel tentang Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya dan sobat bisa menemukan artikel Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya ini dengan url https://internet-tipsdantrik.blogspot.com/2011/01/delapan-kebohongan-seorang-ibu-dalam.html, sobat juga boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya ini sangat bermanfaat bagi teman-teman sobat. Dan jika tidak keberatan, jangan lupa untuk meletakkan link Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya.
Terima kasih telah berkunjung :)

10 comments:

Anonim mengatakan...

bro, kalo copy paste sebaiknya mencantumkan link.. anda mengcopy-paste dari sumber lain dengan gampang sementara anda sendiri mengingatkan orang untuk mencantumkan link anda jika ingin copy paste dari anda.. gunakanlah sedikit otak anda..

Admin mengatakan...

@Anonim : saya copy artikel ini dari flash saya, dan datanya saya dapatkan dari guru saya, lalu gimana dong saya mau taruh linknya?
dan di atas saya juga sudah katakan bahwa artikel ini ORIGINAL-nya bukan dari saya! dan saya ga tahu dari mana aslinya artikel ini, soalnya di internet sudah banyak artikel yang kayak ini.......dan saya hanya membantu menyebarkan artikel ini agar dapat membantu teman2 yang lain juga, yang mungkin sudah salah arah! menurut sobat, kira2 yang saya lakukan salah atau benar?
dan yang artikel saya yang saya tulis jika mau "copas" harus menaruh link, itu karena artikel yang itu adalah buatan saya sendiri! ok!

I'm → Botzzz mengatakan...

tamang nt pe pop iklan melayang itu klo menurut kita mengganggu skali,,,dgn orang skrg nda bodok mo klik itu nt p iklan..

Anonim mengatakan...

dia so tau dp sumber sebenarnya cuma dia so terlanjur malo..........

Anonim mengatakan...

8 kebohongan seorang ibu

8 kebohongan seorang ibu

Klik disini

Klik disini

Klik disini

Admin mengatakan...

@anonim : whew, kalo mo ba kritik kwa, lengkali ja tulis tuh nama, supaya fair, oi toh? bro/sist? qt sih nda masalah kalo mmg nda percaya ini sumber qt da dapa cuma dari flash, skrg qt so update ulang kong so taruh depe foto tuh depe sumber qt da dapa akang, silahkan dilihat ;)

@I'm → Botzzz : nanti akhir bulan baru qt mo se ilang tuh iklan2 bro, so rencana so nda mo pasang iklan di ini blog abis itu.......thanks for the advice :)

bro eser mengatakan...

Menurut kita poin yang ketujuh itu bukanlah sebuah kebohongan... Ngga semua orang kan yang suka hidup di negri orang?

Btw sekedar ikutan dalam dialog bro n sis,,...
Ngga seharusnya kita menyalahkan sepenuhnya narablog karena ngga menulis sumbernya. Kan sudah jelas narablog menulis bahwa itu bukanlah artikel asli dari narablog...
Kemudian buat anonim, selayaknya jika kita berkomentar bersifat gantle, saya yakin kita semua punya nama... Kenapa tidak berdiskusi dengan lebih bijak?
Buat narablog, apa yang dikatakan oleh bro koko memang benar..pop iklan yang melayang sangat mengganggu pengunjung blog... alangkah lebih baik jika kita memonetize blog kita tanpa menghilangkan kenyamanan para pengujung.

Admin mengatakan...

@bro eser : yoi bro, yang ke-7 itu saya cuma ga mau mengubah cerita originalnya, biar nanti tidak merusak karya orang lain ^_^ , tapi itu bisa jadi optional bagi masing2 orang yang membacanya :D

yang masalah anonim itu, biarlah nanti mereka sadar sendiri ^_^, kalo dia gentle pasti nanti di taruh juga namanya ;)
dan masalah iklan pop-up, ckckckck, sudah saya rencanakan akhir bulan ato akhir minggu ini bakal saya pindahkan ato sudah ga bakal monetize di blog ini, hehehehe....makasih sarannya bro! :)

I'm → Botzzz mengatakan...

ahhhhhh so mantap komang ini..:D

Admin mengatakan...

@I'm → Botzzz : yoi, ada penambahan pengunjung tetap setelah qt se ilang tuh iklan pop-up ;)

Loading....

Posting Komentar

Mohon maaf, komentar sobat harus saya moderasi terlebih dahulu, ini guna mencegah SPAM. Terima kasih atas pengertiannya.